Mahasiswa Praktek Operasional IPAL Lumpur Aktif
11 October 2016 2024-01-03 12:36Mahasiswa Praktek Operasional IPAL Lumpur Aktif
Sesuai hukum Temodinamika I yang menyatakan bahwa : “Tidak ada satu sistem yang betul-betul efisien”, maka akibatnya akan selalu dihasilkan bahan sisa. Semua sistem akan selalu menghasilkan limbah. Demikian pula sistem kehidupan manusia. Faktanya, sistem kehidupan manusia dalam segala aktivitasnya selalu mengeluarkan limbah. Limbah yang bersifat fisik, kimia maupun biologi dalam wujud padat, cair dan gas. Baik secara sendiri-sendiri maupun campuran.
Limbah cair dari aktivitas manusia, secara kasar dapat diprediksi jumlahnya makin meningkat seiring tingkat kemajuan dan budaya manusia. Jumlah limbah cair diperkirakan 80% dari air bersih yang dipakai. Jika limbah cair tersebut tidak dilakukan pengolahan dan langsung dibuang ke lingkungan (sungai) dipastikan akan menyebabkan pencemaran.
Pencemaran akibat limbah cair dapat dicegah dengan pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Alumni Prodi Diploma 3 dan Diploma 4 Kesehatan lingkungan (kesling) memiliki kompetensi mengolah limbah cair. Oleh karenanya para mahasiswa prodi D3 dan D4 Kesling Purwokerto rajin berlatih dan praktek pengolahan limbah cair. Mereka, para mahasiswa sangat beruntung, karena di kampus terdapat fasilitas beberapa instalasi pengolahan air limbah (IPAL) mini yang dapat digunakan untuk praktik dan berlatih setiap saat.
Salah satu fasilitas IPAL mini yang ada adalah Oxidation ditch. “Ini persis seperti IPAL yang sesungguhnya, cuma ukurannya yang kecil” kata Sugeng Abdullah, anggota tim dosen mata kuliah Pengolahan Air Limbah. Tampak dalam foto, para mahasiswa sedang praktek operasional IPAL lumpur aktif di oxidation ditch yang berada di dalam kampus 7 Kesling Purwokerto. (saaz)